Jangan Pernah Takut Untuk Berjuang.

  • Tersenyumlah bila itu membuatmu merasa tenang dan bisa melupakan masalah yang sedang dihadapi.

  • Diantara malam pastilah ada lampu yang menyala untuk menerangi malam dan janganlah kamu putus asa disaat kamu gagal meraih yang kamu impikan percayalah ada solusi terbaik dari semua itu.

  • Terbanglah setinggi langit untuk menggapai cita citamu dan loncatlah bila perlu agar engkau bisa melangkah kedepan lebih cepat tanpa berjalan bila itu memang diperlukan.

  • Terkadang antara sedih dan senyum itu tidak ada bedanya . banyak orang tersenyum tetapi kita tidak tau keadaan yang sebenernya karena senyum itu simple namun mengandung banyak arti yang bisa diartikan menurut setiap orang.

  • Ketika kita menyatu dengan alam percayalah kamu akan merasakan jiwa kamu yang sebenernya.kita di alam bukan menaklukan rintangan tapi kita mengukur kemampuan diri kita sampai manakah diri kita bisa terus berjuang.

Rabu, 10 Mei 2017

Akhir dari Sebuah Janji

          Hallo Kamu:).
Iya kamu orang yang aku tunggu selama 8 bulan hehe, masih ingat janji aku dulu? Iya janji aku akan tetep buka hati dan menunggu kamu sampai aku lulus nanti, aku bentar lagi udah mau lulus loh? Kamu engga akan kembali lagi? Aku disini masih nunggu kamu sesuai janji aku. Iya meskipun aku punya seseorang tapi jujur hatiku masih terbuka untuk kamu. Iya kamu orang yang aku sangat sayangi. Berbulan bulan aku nunggu kamu, aku tetep buka hati buat kamu, tapi ah sudahlah karena aku bersamamu itulah hanya sebuah angan-angan, sebuah harapan yang hampir mustahil terwujud
          Sekarang kita udah mau lulus, udah mau perpisahan yang menandakan bentar lagi janji itu aku penuhi, sebuah janji yang bercerita tentang sebuah ketulusan cinta terhadap seseorang. Mungkin aku sebagai manusia paling bodoh? Aku tak peduli orang lain menyebutku bodoh karena mereka tidak tau sedalam apa hati ini mencintainya.
          Jujur aku selalu bahagia bila dekat denganmu, aku bingung kamu tuh emang sebenernya engga tahu kalau aku masih sayang dan berharap sama kamu atau kamu emang pura pura engga tahu akan semua perasaan ini. Kita dulu pernah berangan-angan untuk menatap masa depan, tapi seketika mimpi untuk menatap masa depan itu hancur entah karena keegoisanku atau emang kamu memang tidak mau menatap masa depan bersamaku.
          Aku memang sudah kalah dari awal November, aku kalah ketika kamu lebih memilih orang baru dalam hidupmu dari pada aku, orang yang selalu berjuang dan berusaha memberikan terbaik untukmu. Apakah kamu lupa? Aku disini mencintaimu.
          Terima kasih, kau telah mengajarkanku satu hal lagi. Yaitu, keikhlasan… Keikhlasan pada diri sendiri untuk melepaskan sesuatu yang memang ditakdirkan bukan untuk kita. Kamu, akan selalu menjadi pelajaran terbaik dalam hidup. Mungkin, kamu akan menjadi bagian dari patah hati terbaikku. Dengan segala kenangan, perjuangan, dan airmata.
          Mungkin, hubungan ini terlalu menjadi ketidakmungkinan kita untuk bersatu, maafkanlah segala ketidaksempurnaanku saat menjadi pengisi hatimu dulu. Maaf jika selama aku bersamamu, aku hanya menjadi beban dan sumber masalah dalam hidupmu. Maafkan segala kesalahan dan kekuranganku yang tidak bisa menjaga dengan baik hubungan ini, sehingga kau lebih memilih untuk pergi. Aku rasa aku tidak perlu panjang-panjang menulis atau mengungkapkan bagaimana rasa sayangku untukmu. Cukup rasakan ketulusan ini dan berbahagialah, mantan…
          Dan saat ini, aku hanya ingin mengatakan; “Aku sadar, aku hanya tempat persinggahan. Bukan rumah tempat tujuanmu untuk pulang. Jika memang benar begitu, pergilah… Cari tempat ternyamanmu dan berbahagialah dengan pasanganmu yang baru, karena sejatinya cinta tidak tidak harus memiliki. Tidak ada yang kebetulan, semua hal terjadi karena sebuah alasan. Jika memang berjodoh, kelak pasti akan dipersatukan kembali dengan cara yang sangat menakjubkan. Namun jika tidak, cukup dijadikan sebuah pelajaran dan terima kasih telah memberikanku kesempatan untuk merasakan indahnya kasih sayang.”
          Adakala dimana yang dulunya searah, kini menjadi sejarah.
Mungkin butuh waktu yang cukup lama untuk aku menulis cerita tentangmu (lagi) sampai aku merasakan baik-baik saja menulis semua ini. Disini aku hanya pamit tugas karena janjiku telah usai, saatnya aku mencari kebahagiaanku. Tapi bukan semuanya telah hilang, rasa sayang dan cinta itu masih dalam hati.
          Terimakasih buat kamu yang telah mengajarkan semuanya:)
Share:

Jumat, 10 Februari 2017

Untukmu~

Hallo, apa kabarmu. . . .?
Lama tak ada kabar, aku harap kamu baik-baik saja. . . . .
         Aku juga berharap ada senyum bahagia ketika kamu membaca tulisan ini. Aku benar-benar tidak tau harus nulis apa. Malam ini, 10 Februari 2016 aku menulis tentang sebuah tulisan rindu akan dirimu. Aku tau dan aku sadari kamu sudah tidak membutuhkan kalimat ataupun sebuah tulisan busuk ini lagi.
         Jujur, kenangan bersamu tidak bisa membuatku lupa terhadapmu, bahkan rasa sayang aku terhadapmu hingga saat ini masih sama seperti dahulu kita pertama mengikat janji dalam sebuah hubungan. Aku sadar pandanganmu terhadapku sudah berubah, sikapku yang membuatmu meninggalkan aku.
         Terkadang hati kecil ini berbisik seakan memaksaku untuk memilih mengenangmu walau dalam kesedihan namun logika pun selalu berkata melangkah meninggalkan dan melupakan semua tentangmu dan semua kenangan kita, tapi aku tidak bisa aku disini masih menyayangimu dan berharap kepadamu seperti dahulu kala.
         Tidak ada rasa menyesali semua yang terjadiini, karena bagiku, pernah memiliki saja sudah cukup bagiku dan pernah mencintaimu adalah kebahagiaan yang luar biasa bagiku. Aku merelakan kamu pergi bukan karena aku menyerah tapi lebih kepada menyadari dan menerima bahwa ada hal-hal yang tidak dapat dipaksakan diantara kita.
         Tetaplah tersenyum dan bahagialah kamu, karena semua itu pernah terjadi, mungkin kemarin adalah saat kamu berhenti mencintaiku. tetapi aku tidak akan pernah berhenti mencintaimu. Mungkin kamu akan lebih bahagia bersamanya dan aku melepasmu untuk bersamanya. Aku disini selalu berdo'a untuk kebahagianmu, walaupun setiap saat aku harus berusaha melupakanmu itu sungguh membuat rasa sakit itu semakin dalam.
          Karena kamu aku bisa belajar banyak tentang arti dari kepercayaan, komitmen, perjuangan dalam suatu hubungan. Terkadang aku berpikir apakah aku bisa hidup tanpamu? Ternyata aku bisa hidup tanpamu tapi tidak dengan perasaan ini dan hati ini yang tidak bisa tanpamu yang selalu membuat aku ingat semua tentang kita yang membuat aku hingga saat ini masing sayang kepadamu.
         Maafkan kalau dengan tulisan ini aku mengganggu kebahagianmu dengannya tapi perlu kamu ketahui disini aku merindukanmu. Aku tahu kamu sudah bahagia tanpa aku berbeda dengan aku yang tidak bahagia tanpamu karena aku tidak bisa lupa akan tentangmu. Apakah kamu tahu setiap saat ketika kita bertemu, aku selalu memperhatikanmu maafkan aku bila aku lancang.
         Aku sadar aku tidak bisa terus-terusan seperti itu, tapi itu merupakan hal yang paling sulit dan aku benci. Sekarang semua udah berbeda hehe. . . . . Mungkin aku orang yang paling aneh dalam hidup kamu, aku tidak pernah bisa menjadi apa yang kamu inginkan, aku egois. Tapi jujur aku sangat menyayangimu.
          Diakhir tulisan ini aku cuma ingin kamu tau, disini aku masing sayang terhadapmu, aku masih merindukanmu dan aku masih berharap kita masih menyayangimu. Terimakasih untuk tanggal 03 yang sangat indah, kau mengukir sebuah kenangan indah dalam hidupku. Kenangan pahit ketika kamu meninggalkanku tidak akan mengubah semua kenanga manis yang kamu ukir dalam hidupku.

I LOVE YOU. . . . . . .
I MISS YOU. . . . . .

Share:

Selasa, 10 Januari 2017

Sebuah Serpihan Teruntuk Kamu

          Dulu aku mengagumimu. Dulu aku juga memujamu sepajang waktu. Dan dulu kau menjadi sebagian hidupku dan penyempurna sebagai pengisi hari-hariku.
          Memang kini tak seperti dulu, saat semua masa itu kita lewati bersama penuh bahagia, seolah tak ada yang bisa mengganggu kehidupan kita berdua. Itu dulu.... dulu sekali.
          Entah kau masih mengingatnya atau tidak. Mungkin kau mengikuti kata pepatah, yang lalu biarlah berlalu, tak perlu di ingat lagi. Tapi tidak bagiku. Masa lalu selalu saja asyik untuk di kenang. Entah itu yang manis maupun yang pahit dan terlalu pahit sekalipun.
          Bila masih ada setitik rindu, simpanlah. Mungkin suatu saat kau bisa memberikanya. Bila ada sedikit kangen, bingkailah, mungkin suatu saat kau bisa bertemu di masa yang tak lagi sama seperi dulu kala.
          Semua akan berbeda dan sangat berbeda. Mungkin hiasan cinta yang dulu membumbung tinggi dan melayang-layang di angkasa tak lagi berlarian, hanya sepucuk jari kelingking saja yang tersisa. Yah... untuk waktu yang tak mungkin lagi.
           Mantan, ada rindu untukmu:). Maaf bila ini membuat psangan barumu cemburu. Bukan itu maksudku, aku hanya sekedar menyapamu lewat dunia maya ini. Tak ada maksud apa-apa dibalik itu. Dan akupun kini telah memiliki pasangan yang sesuai. Meski bukan dirimu lagi. Aku pun tak ingin membuat pasanganku cemburu dengan tulisanku ini. Hanya sekedar serpihan rindu yang masih berserakan, karna aku belum sempat membersihkanya.
          Aku ingin minta maaf padamu, jika selama kita bersama aku banyak melakukan kesalahan padamu. Meski di akhir hubungan kita kaulah yang memintanya. Tahukah kau ? saat itu aku seperti orang gila saat kau tiba-tiba meminta untuk mengahiri semua tanpa kau beri alasan yang jelas. Butuh waktu yang lama untuk ku bangkit. Dan selama itu pula aku hidup dalam ketidakjelasan cinta, seperti hidup segan mati tak mau.
         Tapi dengan itu, kau mengajariku bagaimana bangkit dari keterpurukan. Dan karna itu pula, aku bisa belajar lebih menerima lagi dengan kehidupan ini. Tak kupungkiri, mungkin kaulah orang yang paling ku benci didunia ini saat itu. Tapi selama aku membencimu, rasa sakitku tak pernah hilang. Maka kuputusan tak lagi membencimu, meski kadang rasa sakit itu kambuh saat mendengar namamu, namun tak separah saat setiap waktu membencimu.
          Kini semua telah berlalu lama, lama sekali. Dan aku pun sudah melupakan kejadian itu. Namun malam ini tiba-tiba aku mengingat semua itu saat bersamamu. Kadang aku tersenyum, kadang aku tertawa, kadang aku menangis. Sangat fluktuatif sesuai dengan kejadian yang kualami saat itu.
          Kala semua rasa dihimpit oleh cinta yang tak lagi merekah, maka kebencianlah yang akan muncul. Meski dibumbui berjuta mawar nan berkelopak indah berseri sekalipun, cinta itu sudah terasa hambar. Bahkan tak berasa. Itu lah keadaan saat itu, saat kau meninggalkanku dengan puing-puing cinta yang telah runtuh.
          Aku bediri di atas puing-puing itu, meratapi setiap serpihan yang tersisa. Tak ada lagi ku temukan cinta, tak ada lagi ku temukan sayang. Semua telah menjadi debu yang memuai. Itulah saat itu dimana kau meninggalkanku dan meninggalkan goresan luka dihati ini. Memang kini telah sembuh, tapi bekas luka itu masih ada....

Salam rindu untuk kamu....

          Setialah pada pasanganmu yang sekarang, cintai dia sepenuh hatimu. Aku disini sudah bahagia dengan pasanganku, tak perlu kau khawatir. Kita sudah menemukan dunia kita masing-masing. Jadi tak ada benci yang tersisa kini. Karena waktulah yang menghapus semua itu.

Semoga kau bahagia juga di sana...

Share:

Minggu, 27 November 2016

Sebuah Cerita di Bulan November

           Udah lama vakum ya dari dunia blogger hehe....
Ya semenjak terakhir post sebuah tulisan yang tidak berguna menurut banyak orang. Hari-hariku terlalu fokus melupakan orang yang pernah aku sayang, orang itu pernah memberi warna yang indah   pada hari-hari yang aku jalani. Sebelumnya terimakasih udah pernah menemani hari-hariku.
          Hallo Apakabarmu? aku harap kabarmu baik baik saja, Udah lupa ya dengan semuanya? Aku berpikir kamu sudah lupa dengan semuanya bahkan dengan cepatnya kau lupa dengan semua ini, Udah bahagia ya dengan kisah yang sekarang? Aku berpikir dan berharap kamu bahagia sekarang bersamanya.
          Aku masih disini dengan perasaan yang sama, aku belum melupakan semua kisah denganmu sedangkan kamu sudah terlebih dahulu lupa dengan semuanya. Aku bodoh? Memang aku bodoh bila aku tetap berharap kepadamu yang telah lupa dengan semuanya.Tapi tenang aku tidak akan mengganggumu dengannya lagi, kubiarkanmu pergi bersamanya dan akupun disini berusaha pergi dengan membawa semua luka yang kamu buat. Munafik bila saat ini aku bilang aku lupa semuanya aku membencimu karena luka yang kau buat dan terlalu munafik bila aku menyebut saat ini sudah tidak ada rasa lagi terhadapmu.
          Aku pernah membuat caption yang isinya " Aku harap bulan esok yaitu bulan November berubah menjadi Lovember agar aku tak larut dalam luka dan kesendirian". Caption itu memang sebuah harapanku agar aku bisa segera bangkit dari luka yang kamu buat terhadapku. Sebuah harapan dari hati agar aku bisa menemukan seseorang yang mencintaiku seperti aku mencintaimu.
          November awal aku merasakan sebuah rasa sakit yang luar biasa setelah aku tau kamu lebih memilih yang lain dari pada orang yang selalu berjuang untuk mendapatkan kesempatan kedua itu. Di pagi hari yang indah itu sebelumnya aku berharap hari-hariku indah seperti sang fajar terbit dari timur, namun hari itu tak seindah sang fajar yang keluar dengan sinarnya untuk memancarkan cahaya yang memberi semangat kepada orang-orang untuk menjalani hari harinya.
          Aku mencoba ikhlas dengan pupusnya harapanku bersamamu kembali. Mungkin ini cara Allah mempertemukanku dengannya. Iya seseoran yang baru ku kenal selama beberapa hari yang perlahan menutupi luka yang kamu buat. Orang yang baru aku kenal namun orang itu telah banyak memberi warna dalam hidupini. Seseorang yang terlebih dahulu mengenalku dari pada aku mengenalnya.
          Obrolan yang tidak berguna yang hanya membuang waktu. Ya dari obrolan itu aku mengenalmu lebih jauh bahkan jauh dari kamu mengenalku. Dari itu semua timbul rasa sayang terhadapmu, namun jujur hati ini masih kepadanya. Aku ragu, aku takut menaruh sebuah harapan kepadamu, karena jujur aku takut seperti kamu melakukan hal sama seperti dia.
          Waktu terus berjalan dengan cepat tanpa aku bisa menghentikannya semakin hari aku mulai berani menaruh sebuah harapan terhadapmu. Kita merupakan orang yang pernah sayang terhadap seseorang dengan tulus, namun kita sama sama dikecewakan oleh orang yang kita sangat sayangi.
          Kita sama-sama ragu untuk melangkah ke depan karena luka yang pernah kita alami, namun entah mengapa Allah seperti meyakinkan kita untuk melangkah kedepan meninggalkan masa lalu yang menyakitkan bagi kita. Hingga disuatu pagi yang indah itu kita pertama kalinya ngobrol ya? Sinar dari sang fajar yang sedang terbit itu berbeda dengan sinar fajar di awal November yang memberi sebuah luka. Sinar dipagi yang indah itu membawa sebuah harapan untuk hari esok yang bahagia.
          Sinar fajar itu mengawali sebuah cerita kita untuk hari esok, dibawah sinar yang membawa sebuah harapan itu kita mencoba mengenal diantara kita lebih jauh. Di pagi hari itu semakin yakin untuk bersamamu. Hingga waktu kembali berlalu dengan cepat sehingga sang fajar ingin pergi ke arah barat, namun aku tidak ingin pergi aku ingin sinar itu tetap ada untuk menemaniku bersamamu.
          Sore yang indah bagiku dengan sebuah harapan besar untuk hari esok yang lebih bahagia aku jujur kepadamu tentang semua ini. Mungkin cara kalian menyakiti kita kemarin adalah cara Allah untuk membuat kita bersama mewarnai hari-hari kita dengan indah.
          Mungkin awal-awal kita menjalin sebuah hubungan ini dalam hati ini belum lupa dengan dia yang memberi luka, namun seiring berjalannya waktu aku perlahan-lahan bisa lepas dari bayang-bayangmu. Caption yang hanya iseng namun Allah mengabulkan sebuah kalimat yang tidak pernah aku sadari akan terwujud ya kalimat itu adalah "Lovember". Aku bersyukur kalimat itu terwujud terimakasih ya Allah. :)
          Aku berharap kamu tidak pernah meninggalkanku tanpa alasan seperti dia. Aku bahagia dengan waktu yang membuatku perlahan bisa melupakanmu.

SELAMAT DATANG DI KEHIDUPANKU AKU BERHARAP KAMU MENULISKAN CERITA INDAH UNTUK DICERITAKAN DI MASA DEPAN :)
Share:

Rabu, 02 November 2016

I'm Just Tired

   
    Aku hanya muak dengan segala tulisanku, terutama yang bercerita tentangmu. Aku rasa, aku percuma menuliskan berbagai hal yang mengingatkan seberapa pentingnya kamu menurut pandanganku, karena tulisan itu hanya akan terlihat sebagai gundukan sampah di matamu. Kamu tak mengetahui usahaku untuk menulis semua itu... Kamu tak mengerti usahaku untuk mengundangmu kembali berotasi di otakku, agar aku dapat inspirasi dari adanya kehadiranmu dulu.
    Rangkaian paragraf bodoh yang selama ini selalu ku tulis, kini hanya akan menjadi balon-balon kecil yang gampang meletus jika ditusuk oleh jarum. Oh iya, wajah baruku bisa kau lihat sendiri, terlihat lebih baik dan lebih hangat daripada saat awal perpisahan kita, kan? Ya, tentu saja seperti itu. Aku berada di titik jenuh saat ini, aku tak lagi memikirkanmu, tapi aku juga tak begitu bahagia setelah kepergianmu yang tak beralasan itu. Kamu pergi begitu saja... Tanpa pamit, tanpa salam terakhir, dan tanpa kata maaf yang kau sesali. Apa kamu tak pernah mengerti keadaanku jika tanpamu, ya? Atau kamu tak punya otak? Atau bahkan tak punya hati? Aku ingin tau, sebenarnya dimana letak hatimu itu...
Apa kamu tak pernah menyesali semua hal yang terjadi?
      Tentang buku diary ingatanku....
Mungkin, aku akan membuangnya ke tempat yang tak pernah bisa ku rengkuh. Agar aku tak mengingat, bahkan membuka lembaran demi lembaran kertas yang bercerita tentangmu pada buku itu. Lembaran kertas itu sudah usang karna tak ada lagi yang dapat ku tulisi, penaku juga sudah kehabisan tinta, dan akhirnya aku tak pernah menulis tentangmu lagi. Tidak seperti saat dulu, dulu aku senang sekali menceritakan lelahku dan bahagiaku yang disebabkan karenamu. Semenjak kamu pergi, aku tak lagi rajin mengisi tinta pulpenku, karena aku pikir untuk apa mengisinya? bahkan aku sendiri tak tau apa yang ingin aku tulis.
    Ceritaku sudah tak laku lagi dimatamu. Ceritaku dulu mungkin hanya akan terlihat di mata mereka yang (mungkin) sedang merasakan hal yang sedang aku rasakan saat ini. Kesedihan yang berangsur-angsur terjadi, aku tuliskan untuk mereka... mereka yang setia membaca tulisan tanpa arti yang tak sengaja aku luapkan. Ya, walau tulisan yang sering ku tuangkan adalah tulisan tanpa arti bagimu, tapi jemariku terus saja menari merangkai beberapa paragraf bodoh di luar kesadaranku.
    Dan.... Terimakasih. Dengan luka seperti ini. Dengan rasa sakit sedalam ini. Aku jadi tambah sering menulis. Lebih banyak dari biasanya. Dan ternyata aku butuh rasa sakit agar bisa lancar menulis... terutama yang bercerita tentangmu.
Kali ini, aku tak akan menceritakan tentangmu. Kali ini, aku juga tak akan menceritakan tentang rasa sedihku yang disebabkan karenamu. Aku sadar, betapa tak pentingnya rangkaian paragraf bodoh yang selama ini ku tulis hanya demi seseorang yang sebenarnya tak pantas untuk ku tuangkan dalam tulisanku. Dan aku baru sadar, tulisanku hanya membuatku tersesat terlalu jauh di dalam ingatan masa lalu. Aku tak marah dengan semua hal yang terjadi, aku sudah mengikhlaskan semua itu terjadi
Share:

Senin, 31 Oktober 2016

Aku Melangkah




    Kini hari mulai berganti, seiring berjalannya waktu aku mulai melangkahkan kakiku menepaki jejak kehidupan. Warna yang dulu menyinari kehidupankupun kini telah mulai menghilang. Meskipun hari–hariku terasa kosong, namun langkah awal dalam menjalani langkah baru tak akan surut dari semangat hidupku. Detik berganti menit, jam, hari-haripun kini telah berganti minggu, bulan, bahkan akan berlanjut dengan tahun. Tanpa sadar aku menghitung saat-saat yang paling menghancurkan dalam hidupku. Ini kah yg di janjikan dari kata bahagia mu. Atau kah semua itu hanyalah khiasan katamu yang dipergunakan untuk mempermainkanku?.  
    Api yang dulu membara kini mulai padam seiring bergantinya waktu, daun yg dulu hijau segar kinipun mulai usang dan kering. Ketika mentari mulai menampakan sinarnya di kehidupan ini, akupun harus bangkit melawan panasnya terik kehidupan yg begitu kejam menyiksa hari-hariku. Waktu yang terlewati taakan pernah kembali lagi. Kenangan disaat bersamamu pun akan tersimpan rapi pada tempatnya. Tanpa ada niat sedikitpun dariku untuk merusak semua itu. Meskipun semua itu menyakitkan bagiku, tapi itu semua pernah menjadi bagian dari hidupku. Bagian dari setiap hela nafas yang keluar, bagian dari semua canda tawamu, bahkan ada beberapa bagian yg tak mampu hilang dalam bayangku.
    Ketika  kita tidak saling mengenal kita tidak akan pernah merasakan arti kehilangan. Namun Tuhan telah berkata lain dengan kita, antara kamu dan aku. Pernah di pertemukan dalam suatu keadaan yang membuat aku sekarang mengerti arti dari sebuah kehilangan tersebut. Mungkin seandainya pertemuan itu tidak pernah terjadi, sampai kini pun aku belum tau dari sebuah kehilangan itu. Semua itu tidak perlu ku sesali, justru aku mengucapkan banyak terimakasih kepadamu yang telah mengajarkanku arti dari kehidupan, arti kasih sayang, memiliki dan ditinggalkan, bahkan kamu telah mengajarkanku arti sebuah luka yang sesungguhnya.
    Keadaan telah berbeda, waktupun telah berlalu seiring bergantinya musim dalam kehidupan ini. Kini semua apa yang pernah kita rangkai sewaktu bersama tinggalah sebuah harapan kering yang telah usang ditelan waktu. Mungkin apa yang telah terucap dalam dirimu adalah suatu mimpi bagiku. Disaat aku merasa bahagia bersamamu, disaat itu pula letak kelemahanku kau ciptakan. Kau mengerti betul akan diriku yang mudah akan tipu dayamu, bahkan tanpa ku sadari aku telah terlarut dalam tipu dayamu.
    Bagiku waktu itu cukup berharga dalam setiap kenangan yang telah terlewati, seandainya waktu dan keadaan dapat terulang kembali, atau diriku di beradakan dalam suatu pilihan yang dapat merubah ku seperti balita kembali. Mungkin di saat aku telah tumbuh dewasa aku tak ingin mengenal namanya cinta.Kisah yang begitu mengharukan dalam perjalan yang panjang, ku habiskan waktu ku dengan permainan dan tipu dayamu. Ada tawa dan tangis, benci dan rindupun telah berpadu menjadi suatu rangkaian kenangan yang tak akan pernah terlupakan dalam perjalanan hidupku. Kamu tidak perlu mengkwatirkan akan keadaanku. Selama kamu bahagia aku akan baik-baik saja. Tawamu adalah bahagiaku, sedihmu pilu bagiku. Aku hanya bisa mendo’akan kebahagiaanmu tanpa ikut campur akan kehidupanmu. Semoga Tuhan memberikan yang terbaik buat kebahagiaanmu. Tanpa mengurangi rasa sayangku terhadapmu, aku hanya bisa memohon maaf atas kesalahan yang pernah aku perbuat terhadapmu, baik yang secara langsung ataukah tidak langsung. Yang di sengaja ataupun tidak. Begitupun dengan ku, yang telah memaafkan segalanya tentang dirimu. Tanpa kamu mintapun aku telah melapangkan dadaku demi kebaikan dan kebahagiaanmu dengannya. Aku telah merelakan bagian dari separuh hatiku (kamu) diambil oleh orng lain. Terasa begitu sakit, namun aku harus belajar kuat dan tegar menerima kenyataan ini demi kebaikan dan kebahagiaanmu bersama lelaki pilihanmu.
    Disini aku tak akan pernah melupakanmu, jika aku berhenti mengirimkan sapa’an kepadamu bukan berarti aku sudah tidak membutuhkan kabar darimu dan telah melupakanmu. Aku hanya mencoba untuk tidak mengusik kebahagiaanmu bersamanya. Aku tau gimana rasanya jika pasangan kita di usik orang lain. Maka dari itu, aku mencoba menjaga perasaan kekasih tercintamu, dan mengorbankan perasaanku. Aku lebih rela terluka daripada aku harus menghancurkan kebahagiaanmu. Yang ku inginkan hanyalah senyum manis di bibirmu, tanpa ada lagi tangisan. Meskipun aku tidak mampu melihat senyummu secara langsung, namun dengan mendengar kabar kebahagiaanmu itu sudah lebih dari cukup buatku. Semoga kekasihmu yang baru ini dapat membuat hari-harimu dengan kebahagiaan dan tanpa ada lagi tangisan.
    Ku tulis rangkaian kata ini dan ku tujukan hanya untukmu. Meskipun kamu sudah melupakan semua, namun aku berharap kamu meluangkan waktumu untuk membaca tulisan yang ku tujukan buatmu ini, agar kamu mengerti betapa besarnya rasa sayangku terhadapmu, dan betapa hancurnya diriku atas apa yang lakukan terhadapku.
Sebelum ku akhiri tulisanku ini, aku ingin mengucapkan segelintir ucapan terimakasi. Buat kedua orang tuaku yang telah mendidik dan membesarkanku, dan buat teman-teman yang sudah menyemangatiku dan mengajarkanku arti dari melepaskan, dan yang terutama dan utama buat kamu dan pasanganmu yang telah mengajarkan dan membuatku mengerti dari arti sebuah cinta dan kasih sayang.
    Semula kasih dan sayang darimu itu aku anggap dari arti sebuah kebahagiaan. Namun apa yang aku pikirkan dan apa yang aku inginkan tidak sesuai dengan jalan perasaanmu. Arus yang terus mengalir mengikuti arah kemana akan membawanya. Begitupun dengan perasaanku ini terhadapmu. Aku tidak tau apa yg harus aku lakukan terhadap perasaan ini, apakah aku harus bertahan ataukah aku harus menerima warna yg baru?. Disisilain aku masih menyayangimu, meskipun apa yang telah kamu perbuat terhadapku begitu membuatku terpuruk akan kehidupanku, namun aku taakan pernah bisa membohongi perasaanku ini.
Share:

Selasa, 20 September 2016

Merenungi Masa Kelam Itu

          Banyak hal yang terlupakan dari masa lalu-masa lalu kita.Serpihan-serpihan masa lalu tercecer di tengah jalan kehidupan kita.Tak akan kah kita berhenti sejenak untuk
merilekskan seluruh otak kita untuk sejenak merenungi masa lalu-masa lalu yang indah ataupun yang menyakitkan sehingga kita malas untuk memikirkanya kembali.
          Terkadang memikirkan masa lalu itu membosankan bagi sebagian orang.Yah, itu juga tidak apa-apa.Toh, jika itu yang terbaik untuk dia.Merenungi masa lalu, mengumpulkan kembali memori-memori yang yang tercecer di alam ini, kembali menyatukan memori-memori itu adalah masalah yang sangat sering dilakukan oleh orang dan juga sering dilupakannya.
          Inginnya kita melupakan masa lalu yang begitu kelam, seolah-olah kita tidak ingin memasukkan kembali ke dalam diary hidup kita, karena itu akan mengotori diary yang sudah bersih yang tulisan di dalamnya hanya memori-memori tentang keindahan hidup kita.Yang isinya mengisahkan tentang semua kebaikan yang pernah kita lakukan.Sangat indah untuk dibaca, sehingga untuk menuliskan seluruh keburukan-keburukan, kita malas untuk mempublikasikan.
          Tapi kawan, cobalah sedikit untuk membuka bagaimana kehidupan yang sangat kelam itu.Cobalah kembali kita untuk menghidupkan kembali masa lalu yang kelam itu.Membukanya mengkin sangat menyakitkan, memalukan dan terkadang kita ingin membuangnya jauh-jauh.Kawan, itulah faktanya.Tujuan kita menguak kembali masa-masa kelam kita adalah mencoba merenungi seluruh perbuatan itu untuk kehidupan yang lebih baik masa depan.Mungkin, langkah sukses kita itu ternyata dari kehidupan-kehidupan kelam itu.
          Mengingat masa-masa lalu kita bisa membuat kita jadi orang yang bersikap lebih dewasa dan bijak dalam bertindak, karena masa lalu yang mengajari kita untuk itu.Walaupun itu masa lalu yang menyakitkan dan memalukan untuk diri kita di masa depan.
          Ketika kita berusaha membuka sejarah kelam tentang hidup kita bukan berarti akan kembali kepada masa itu lagi melainkan kita berpikir bagaimana sejarah kehidupan yang kelam itu tidak akan terjadi lagi di masa yang akan datang.Kita Harus bersyukur kita berhasil melewati kehidupan yang kelam itu karena banyak orang yang tidak bisa keluar dari kehidupan yang sangat kelam itu.
         Dan janganlah kamu malu dengan masa lalumu karena meskipun kelam itu tetap menjadi bagian dari hidupmu yang akan engkau ceritakan pada anak cucumu nanti.Dan ketika kita sukses nanti engkau akan mengingat kembali masa lalu itu karena hal itu yang kau jadikan pelajaran agar hidupmu tak seperti itu lagi.Dan janganlah kau menangis atau menyesal mempunyai masa lalu seperti itu tapi berbanggalah.Kenapa masa lalu yang kelam kita harus membanggakannya?yaaaa,karena tidak semua orang mempunyai masa lalu yang bisa mengubah hidup anda lebih baik dan menjadikan anda lebih baik dimasa depan.Dengan masa lalu itu kita bisa belajar dari kesalahan dimasa lalu.
          Biarlah waktu yang menghapus kenangan yang kelam itu itu walaupun kita tau kenangan sejarah yang kelam itu tak mungkin bisa terhapus.Bangkitlah dari keterpurakanmu itu dan Raihlah impianmu dan cita-citamu karena sesungguhnya masa lalu seseorang tidak menentukan masa depan seseorang.
Share:

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.