Jangan Pernah Takut Untuk Berjuang.

  • Tersenyumlah bila itu membuatmu merasa tenang dan bisa melupakan masalah yang sedang dihadapi.

  • Diantara malam pastilah ada lampu yang menyala untuk menerangi malam dan janganlah kamu putus asa disaat kamu gagal meraih yang kamu impikan percayalah ada solusi terbaik dari semua itu.

  • Terbanglah setinggi langit untuk menggapai cita citamu dan loncatlah bila perlu agar engkau bisa melangkah kedepan lebih cepat tanpa berjalan bila itu memang diperlukan.

  • Terkadang antara sedih dan senyum itu tidak ada bedanya . banyak orang tersenyum tetapi kita tidak tau keadaan yang sebenernya karena senyum itu simple namun mengandung banyak arti yang bisa diartikan menurut setiap orang.

  • Ketika kita menyatu dengan alam percayalah kamu akan merasakan jiwa kamu yang sebenernya.kita di alam bukan menaklukan rintangan tapi kita mengukur kemampuan diri kita sampai manakah diri kita bisa terus berjuang.

Minggu, 27 November 2016

Sebuah Cerita di Bulan November

           Udah lama vakum ya dari dunia blogger hehe....
Ya semenjak terakhir post sebuah tulisan yang tidak berguna menurut banyak orang. Hari-hariku terlalu fokus melupakan orang yang pernah aku sayang, orang itu pernah memberi warna yang indah   pada hari-hari yang aku jalani. Sebelumnya terimakasih udah pernah menemani hari-hariku.
          Hallo Apakabarmu? aku harap kabarmu baik baik saja, Udah lupa ya dengan semuanya? Aku berpikir kamu sudah lupa dengan semuanya bahkan dengan cepatnya kau lupa dengan semua ini, Udah bahagia ya dengan kisah yang sekarang? Aku berpikir dan berharap kamu bahagia sekarang bersamanya.
          Aku masih disini dengan perasaan yang sama, aku belum melupakan semua kisah denganmu sedangkan kamu sudah terlebih dahulu lupa dengan semuanya. Aku bodoh? Memang aku bodoh bila aku tetap berharap kepadamu yang telah lupa dengan semuanya.Tapi tenang aku tidak akan mengganggumu dengannya lagi, kubiarkanmu pergi bersamanya dan akupun disini berusaha pergi dengan membawa semua luka yang kamu buat. Munafik bila saat ini aku bilang aku lupa semuanya aku membencimu karena luka yang kau buat dan terlalu munafik bila aku menyebut saat ini sudah tidak ada rasa lagi terhadapmu.
          Aku pernah membuat caption yang isinya " Aku harap bulan esok yaitu bulan November berubah menjadi Lovember agar aku tak larut dalam luka dan kesendirian". Caption itu memang sebuah harapanku agar aku bisa segera bangkit dari luka yang kamu buat terhadapku. Sebuah harapan dari hati agar aku bisa menemukan seseorang yang mencintaiku seperti aku mencintaimu.
          November awal aku merasakan sebuah rasa sakit yang luar biasa setelah aku tau kamu lebih memilih yang lain dari pada orang yang selalu berjuang untuk mendapatkan kesempatan kedua itu. Di pagi hari yang indah itu sebelumnya aku berharap hari-hariku indah seperti sang fajar terbit dari timur, namun hari itu tak seindah sang fajar yang keluar dengan sinarnya untuk memancarkan cahaya yang memberi semangat kepada orang-orang untuk menjalani hari harinya.
          Aku mencoba ikhlas dengan pupusnya harapanku bersamamu kembali. Mungkin ini cara Allah mempertemukanku dengannya. Iya seseoran yang baru ku kenal selama beberapa hari yang perlahan menutupi luka yang kamu buat. Orang yang baru aku kenal namun orang itu telah banyak memberi warna dalam hidupini. Seseorang yang terlebih dahulu mengenalku dari pada aku mengenalnya.
          Obrolan yang tidak berguna yang hanya membuang waktu. Ya dari obrolan itu aku mengenalmu lebih jauh bahkan jauh dari kamu mengenalku. Dari itu semua timbul rasa sayang terhadapmu, namun jujur hati ini masih kepadanya. Aku ragu, aku takut menaruh sebuah harapan kepadamu, karena jujur aku takut seperti kamu melakukan hal sama seperti dia.
          Waktu terus berjalan dengan cepat tanpa aku bisa menghentikannya semakin hari aku mulai berani menaruh sebuah harapan terhadapmu. Kita merupakan orang yang pernah sayang terhadap seseorang dengan tulus, namun kita sama sama dikecewakan oleh orang yang kita sangat sayangi.
          Kita sama-sama ragu untuk melangkah ke depan karena luka yang pernah kita alami, namun entah mengapa Allah seperti meyakinkan kita untuk melangkah kedepan meninggalkan masa lalu yang menyakitkan bagi kita. Hingga disuatu pagi yang indah itu kita pertama kalinya ngobrol ya? Sinar dari sang fajar yang sedang terbit itu berbeda dengan sinar fajar di awal November yang memberi sebuah luka. Sinar dipagi yang indah itu membawa sebuah harapan untuk hari esok yang bahagia.
          Sinar fajar itu mengawali sebuah cerita kita untuk hari esok, dibawah sinar yang membawa sebuah harapan itu kita mencoba mengenal diantara kita lebih jauh. Di pagi hari itu semakin yakin untuk bersamamu. Hingga waktu kembali berlalu dengan cepat sehingga sang fajar ingin pergi ke arah barat, namun aku tidak ingin pergi aku ingin sinar itu tetap ada untuk menemaniku bersamamu.
          Sore yang indah bagiku dengan sebuah harapan besar untuk hari esok yang lebih bahagia aku jujur kepadamu tentang semua ini. Mungkin cara kalian menyakiti kita kemarin adalah cara Allah untuk membuat kita bersama mewarnai hari-hari kita dengan indah.
          Mungkin awal-awal kita menjalin sebuah hubungan ini dalam hati ini belum lupa dengan dia yang memberi luka, namun seiring berjalannya waktu aku perlahan-lahan bisa lepas dari bayang-bayangmu. Caption yang hanya iseng namun Allah mengabulkan sebuah kalimat yang tidak pernah aku sadari akan terwujud ya kalimat itu adalah "Lovember". Aku bersyukur kalimat itu terwujud terimakasih ya Allah. :)
          Aku berharap kamu tidak pernah meninggalkanku tanpa alasan seperti dia. Aku bahagia dengan waktu yang membuatku perlahan bisa melupakanmu.

SELAMAT DATANG DI KEHIDUPANKU AKU BERHARAP KAMU MENULISKAN CERITA INDAH UNTUK DICERITAKAN DI MASA DEPAN :)
Share:

Rabu, 02 November 2016

I'm Just Tired

   
    Aku hanya muak dengan segala tulisanku, terutama yang bercerita tentangmu. Aku rasa, aku percuma menuliskan berbagai hal yang mengingatkan seberapa pentingnya kamu menurut pandanganku, karena tulisan itu hanya akan terlihat sebagai gundukan sampah di matamu. Kamu tak mengetahui usahaku untuk menulis semua itu... Kamu tak mengerti usahaku untuk mengundangmu kembali berotasi di otakku, agar aku dapat inspirasi dari adanya kehadiranmu dulu.
    Rangkaian paragraf bodoh yang selama ini selalu ku tulis, kini hanya akan menjadi balon-balon kecil yang gampang meletus jika ditusuk oleh jarum. Oh iya, wajah baruku bisa kau lihat sendiri, terlihat lebih baik dan lebih hangat daripada saat awal perpisahan kita, kan? Ya, tentu saja seperti itu. Aku berada di titik jenuh saat ini, aku tak lagi memikirkanmu, tapi aku juga tak begitu bahagia setelah kepergianmu yang tak beralasan itu. Kamu pergi begitu saja... Tanpa pamit, tanpa salam terakhir, dan tanpa kata maaf yang kau sesali. Apa kamu tak pernah mengerti keadaanku jika tanpamu, ya? Atau kamu tak punya otak? Atau bahkan tak punya hati? Aku ingin tau, sebenarnya dimana letak hatimu itu...
Apa kamu tak pernah menyesali semua hal yang terjadi?
      Tentang buku diary ingatanku....
Mungkin, aku akan membuangnya ke tempat yang tak pernah bisa ku rengkuh. Agar aku tak mengingat, bahkan membuka lembaran demi lembaran kertas yang bercerita tentangmu pada buku itu. Lembaran kertas itu sudah usang karna tak ada lagi yang dapat ku tulisi, penaku juga sudah kehabisan tinta, dan akhirnya aku tak pernah menulis tentangmu lagi. Tidak seperti saat dulu, dulu aku senang sekali menceritakan lelahku dan bahagiaku yang disebabkan karenamu. Semenjak kamu pergi, aku tak lagi rajin mengisi tinta pulpenku, karena aku pikir untuk apa mengisinya? bahkan aku sendiri tak tau apa yang ingin aku tulis.
    Ceritaku sudah tak laku lagi dimatamu. Ceritaku dulu mungkin hanya akan terlihat di mata mereka yang (mungkin) sedang merasakan hal yang sedang aku rasakan saat ini. Kesedihan yang berangsur-angsur terjadi, aku tuliskan untuk mereka... mereka yang setia membaca tulisan tanpa arti yang tak sengaja aku luapkan. Ya, walau tulisan yang sering ku tuangkan adalah tulisan tanpa arti bagimu, tapi jemariku terus saja menari merangkai beberapa paragraf bodoh di luar kesadaranku.
    Dan.... Terimakasih. Dengan luka seperti ini. Dengan rasa sakit sedalam ini. Aku jadi tambah sering menulis. Lebih banyak dari biasanya. Dan ternyata aku butuh rasa sakit agar bisa lancar menulis... terutama yang bercerita tentangmu.
Kali ini, aku tak akan menceritakan tentangmu. Kali ini, aku juga tak akan menceritakan tentang rasa sedihku yang disebabkan karenamu. Aku sadar, betapa tak pentingnya rangkaian paragraf bodoh yang selama ini ku tulis hanya demi seseorang yang sebenarnya tak pantas untuk ku tuangkan dalam tulisanku. Dan aku baru sadar, tulisanku hanya membuatku tersesat terlalu jauh di dalam ingatan masa lalu. Aku tak marah dengan semua hal yang terjadi, aku sudah mengikhlaskan semua itu terjadi
Share:

Senin, 31 Oktober 2016

Aku Melangkah




    Kini hari mulai berganti, seiring berjalannya waktu aku mulai melangkahkan kakiku menepaki jejak kehidupan. Warna yang dulu menyinari kehidupankupun kini telah mulai menghilang. Meskipun hari–hariku terasa kosong, namun langkah awal dalam menjalani langkah baru tak akan surut dari semangat hidupku. Detik berganti menit, jam, hari-haripun kini telah berganti minggu, bulan, bahkan akan berlanjut dengan tahun. Tanpa sadar aku menghitung saat-saat yang paling menghancurkan dalam hidupku. Ini kah yg di janjikan dari kata bahagia mu. Atau kah semua itu hanyalah khiasan katamu yang dipergunakan untuk mempermainkanku?.  
    Api yang dulu membara kini mulai padam seiring bergantinya waktu, daun yg dulu hijau segar kinipun mulai usang dan kering. Ketika mentari mulai menampakan sinarnya di kehidupan ini, akupun harus bangkit melawan panasnya terik kehidupan yg begitu kejam menyiksa hari-hariku. Waktu yang terlewati taakan pernah kembali lagi. Kenangan disaat bersamamu pun akan tersimpan rapi pada tempatnya. Tanpa ada niat sedikitpun dariku untuk merusak semua itu. Meskipun semua itu menyakitkan bagiku, tapi itu semua pernah menjadi bagian dari hidupku. Bagian dari setiap hela nafas yang keluar, bagian dari semua canda tawamu, bahkan ada beberapa bagian yg tak mampu hilang dalam bayangku.
    Ketika  kita tidak saling mengenal kita tidak akan pernah merasakan arti kehilangan. Namun Tuhan telah berkata lain dengan kita, antara kamu dan aku. Pernah di pertemukan dalam suatu keadaan yang membuat aku sekarang mengerti arti dari sebuah kehilangan tersebut. Mungkin seandainya pertemuan itu tidak pernah terjadi, sampai kini pun aku belum tau dari sebuah kehilangan itu. Semua itu tidak perlu ku sesali, justru aku mengucapkan banyak terimakasih kepadamu yang telah mengajarkanku arti dari kehidupan, arti kasih sayang, memiliki dan ditinggalkan, bahkan kamu telah mengajarkanku arti sebuah luka yang sesungguhnya.
    Keadaan telah berbeda, waktupun telah berlalu seiring bergantinya musim dalam kehidupan ini. Kini semua apa yang pernah kita rangkai sewaktu bersama tinggalah sebuah harapan kering yang telah usang ditelan waktu. Mungkin apa yang telah terucap dalam dirimu adalah suatu mimpi bagiku. Disaat aku merasa bahagia bersamamu, disaat itu pula letak kelemahanku kau ciptakan. Kau mengerti betul akan diriku yang mudah akan tipu dayamu, bahkan tanpa ku sadari aku telah terlarut dalam tipu dayamu.
    Bagiku waktu itu cukup berharga dalam setiap kenangan yang telah terlewati, seandainya waktu dan keadaan dapat terulang kembali, atau diriku di beradakan dalam suatu pilihan yang dapat merubah ku seperti balita kembali. Mungkin di saat aku telah tumbuh dewasa aku tak ingin mengenal namanya cinta.Kisah yang begitu mengharukan dalam perjalan yang panjang, ku habiskan waktu ku dengan permainan dan tipu dayamu. Ada tawa dan tangis, benci dan rindupun telah berpadu menjadi suatu rangkaian kenangan yang tak akan pernah terlupakan dalam perjalanan hidupku. Kamu tidak perlu mengkwatirkan akan keadaanku. Selama kamu bahagia aku akan baik-baik saja. Tawamu adalah bahagiaku, sedihmu pilu bagiku. Aku hanya bisa mendo’akan kebahagiaanmu tanpa ikut campur akan kehidupanmu. Semoga Tuhan memberikan yang terbaik buat kebahagiaanmu. Tanpa mengurangi rasa sayangku terhadapmu, aku hanya bisa memohon maaf atas kesalahan yang pernah aku perbuat terhadapmu, baik yang secara langsung ataukah tidak langsung. Yang di sengaja ataupun tidak. Begitupun dengan ku, yang telah memaafkan segalanya tentang dirimu. Tanpa kamu mintapun aku telah melapangkan dadaku demi kebaikan dan kebahagiaanmu dengannya. Aku telah merelakan bagian dari separuh hatiku (kamu) diambil oleh orng lain. Terasa begitu sakit, namun aku harus belajar kuat dan tegar menerima kenyataan ini demi kebaikan dan kebahagiaanmu bersama lelaki pilihanmu.
    Disini aku tak akan pernah melupakanmu, jika aku berhenti mengirimkan sapa’an kepadamu bukan berarti aku sudah tidak membutuhkan kabar darimu dan telah melupakanmu. Aku hanya mencoba untuk tidak mengusik kebahagiaanmu bersamanya. Aku tau gimana rasanya jika pasangan kita di usik orang lain. Maka dari itu, aku mencoba menjaga perasaan kekasih tercintamu, dan mengorbankan perasaanku. Aku lebih rela terluka daripada aku harus menghancurkan kebahagiaanmu. Yang ku inginkan hanyalah senyum manis di bibirmu, tanpa ada lagi tangisan. Meskipun aku tidak mampu melihat senyummu secara langsung, namun dengan mendengar kabar kebahagiaanmu itu sudah lebih dari cukup buatku. Semoga kekasihmu yang baru ini dapat membuat hari-harimu dengan kebahagiaan dan tanpa ada lagi tangisan.
    Ku tulis rangkaian kata ini dan ku tujukan hanya untukmu. Meskipun kamu sudah melupakan semua, namun aku berharap kamu meluangkan waktumu untuk membaca tulisan yang ku tujukan buatmu ini, agar kamu mengerti betapa besarnya rasa sayangku terhadapmu, dan betapa hancurnya diriku atas apa yang lakukan terhadapku.
Sebelum ku akhiri tulisanku ini, aku ingin mengucapkan segelintir ucapan terimakasi. Buat kedua orang tuaku yang telah mendidik dan membesarkanku, dan buat teman-teman yang sudah menyemangatiku dan mengajarkanku arti dari melepaskan, dan yang terutama dan utama buat kamu dan pasanganmu yang telah mengajarkan dan membuatku mengerti dari arti sebuah cinta dan kasih sayang.
    Semula kasih dan sayang darimu itu aku anggap dari arti sebuah kebahagiaan. Namun apa yang aku pikirkan dan apa yang aku inginkan tidak sesuai dengan jalan perasaanmu. Arus yang terus mengalir mengikuti arah kemana akan membawanya. Begitupun dengan perasaanku ini terhadapmu. Aku tidak tau apa yg harus aku lakukan terhadap perasaan ini, apakah aku harus bertahan ataukah aku harus menerima warna yg baru?. Disisilain aku masih menyayangimu, meskipun apa yang telah kamu perbuat terhadapku begitu membuatku terpuruk akan kehidupanku, namun aku taakan pernah bisa membohongi perasaanku ini.
Share:

Selasa, 20 September 2016

Merenungi Masa Kelam Itu

          Banyak hal yang terlupakan dari masa lalu-masa lalu kita.Serpihan-serpihan masa lalu tercecer di tengah jalan kehidupan kita.Tak akan kah kita berhenti sejenak untuk
merilekskan seluruh otak kita untuk sejenak merenungi masa lalu-masa lalu yang indah ataupun yang menyakitkan sehingga kita malas untuk memikirkanya kembali.
          Terkadang memikirkan masa lalu itu membosankan bagi sebagian orang.Yah, itu juga tidak apa-apa.Toh, jika itu yang terbaik untuk dia.Merenungi masa lalu, mengumpulkan kembali memori-memori yang yang tercecer di alam ini, kembali menyatukan memori-memori itu adalah masalah yang sangat sering dilakukan oleh orang dan juga sering dilupakannya.
          Inginnya kita melupakan masa lalu yang begitu kelam, seolah-olah kita tidak ingin memasukkan kembali ke dalam diary hidup kita, karena itu akan mengotori diary yang sudah bersih yang tulisan di dalamnya hanya memori-memori tentang keindahan hidup kita.Yang isinya mengisahkan tentang semua kebaikan yang pernah kita lakukan.Sangat indah untuk dibaca, sehingga untuk menuliskan seluruh keburukan-keburukan, kita malas untuk mempublikasikan.
          Tapi kawan, cobalah sedikit untuk membuka bagaimana kehidupan yang sangat kelam itu.Cobalah kembali kita untuk menghidupkan kembali masa lalu yang kelam itu.Membukanya mengkin sangat menyakitkan, memalukan dan terkadang kita ingin membuangnya jauh-jauh.Kawan, itulah faktanya.Tujuan kita menguak kembali masa-masa kelam kita adalah mencoba merenungi seluruh perbuatan itu untuk kehidupan yang lebih baik masa depan.Mungkin, langkah sukses kita itu ternyata dari kehidupan-kehidupan kelam itu.
          Mengingat masa-masa lalu kita bisa membuat kita jadi orang yang bersikap lebih dewasa dan bijak dalam bertindak, karena masa lalu yang mengajari kita untuk itu.Walaupun itu masa lalu yang menyakitkan dan memalukan untuk diri kita di masa depan.
          Ketika kita berusaha membuka sejarah kelam tentang hidup kita bukan berarti akan kembali kepada masa itu lagi melainkan kita berpikir bagaimana sejarah kehidupan yang kelam itu tidak akan terjadi lagi di masa yang akan datang.Kita Harus bersyukur kita berhasil melewati kehidupan yang kelam itu karena banyak orang yang tidak bisa keluar dari kehidupan yang sangat kelam itu.
         Dan janganlah kamu malu dengan masa lalumu karena meskipun kelam itu tetap menjadi bagian dari hidupmu yang akan engkau ceritakan pada anak cucumu nanti.Dan ketika kita sukses nanti engkau akan mengingat kembali masa lalu itu karena hal itu yang kau jadikan pelajaran agar hidupmu tak seperti itu lagi.Dan janganlah kau menangis atau menyesal mempunyai masa lalu seperti itu tapi berbanggalah.Kenapa masa lalu yang kelam kita harus membanggakannya?yaaaa,karena tidak semua orang mempunyai masa lalu yang bisa mengubah hidup anda lebih baik dan menjadikan anda lebih baik dimasa depan.Dengan masa lalu itu kita bisa belajar dari kesalahan dimasa lalu.
          Biarlah waktu yang menghapus kenangan yang kelam itu itu walaupun kita tau kenangan sejarah yang kelam itu tak mungkin bisa terhapus.Bangkitlah dari keterpurakanmu itu dan Raihlah impianmu dan cita-citamu karena sesungguhnya masa lalu seseorang tidak menentukan masa depan seseorang.
Share:

Senin, 19 September 2016

Diantara Pilihan

          Perkara yang tidak semudah membalikkan telapak tangan dan tak semudah  mengucapkannya.Ini bukan masalah siapa yang salah siapa yang bener sebenarnya, tapi ini masalah hati, perasaan dan kenyamanan.
           Perjalanan menjalin kasih selama 102 hari ini mengukir berbagai perasaan dan kenangan, yang manis, pahit, asem udah kumpul jadi satu *nano-nano*.Baik buruk sifat, tingkah laku dan kebiasaan sudah kental diingatan, mungkin perubahan emosi dan mimik wajah pun sudah sangat mudah kita kenali.Saat kamu benar-benar kecewa denganku, kamu hanya diam tanpa kata dan pergi meninggalkan ku.Dan aku sangat akrab dengan perubahan mimik wajahmu.
           Saat kita bertengkar dan kau marah karena kesalah pahaman yang hanya sedikit saja.Aku tak pernah mempersalahkan itu.Harus ku tegaskan disini aku yang perlu disalahkan di permasalahan ini, kau tak salah dan aku yang salah.Mungkin hanya waktu dan keadaan yang merubah semua.Waktu yang merubah sikap dan merubah perasaanmu pula.
           Jangan pernah tanyakan apakah ada perempuan yang tengah dekat denganku.Sampai detik ini kamu tetap menjadi prioritasku dan perasaan ini masih sayang kepadamu sampai keadaan dan waktu yang mengubah semuanya.
           Mungkin aku sekarang masih bertahan dengan keputusanku yaitu dengan bertahan menanti kesempatan itu datang karena jujur rasa sayang ini masih besar walaupun aku tau rasa kamu terhadapku sudah hilang bahkan kamu sudah ilfeel kepadaku.Walaupun kamu mau memandangku dengan buruk tidak akan pernah bisa menghilangkan rasa sayang ini.Kamu meninggalkan ku disaat aku sedang sayang sayang nya terhadapmu jujur sakit banget rasanya ketika kita sedang dalam masa sayang sayangnya dan orang yang kita sayang meninggalkan kita.
           Saat ini aku berada di antara bertahan atau melepaskan.Bertahan bersama mu meneruskan perjalanan yang sudah cukup lama, atau melepaskan semua kenangan yang terjadi, memang berat berada di titik ini, walaupun sebenarnya hanya menentukan Bertahan atau melepaskan.Berat memang menghapus semua kenangan yang telah terjalin sekian lama.Melupakan sosok yang selalu menemani setiap detik selama 102 hari

           Ketika aku berpikir untuk bertahan.Bertahan dengan keadaan seperti ini?apa alasannya?bertahan untuk kemudian dihancurkan (lagi)?bertahan untuk tidak mendapatkan kabar? bertahan hanya untuk 'status'?bertahan karena aku yakin suatu saat pasti akan indah?bertahan karena aku memang (masih) menyayanginya? bertahan karena sayang untuk diakhiri?Apa aku bakal kuat? apa aku bakal tahan?apa aku masih bisa tersenyum dengan semua ini?.           Atau.. ketika Ketika aku berpikir untuk melepaskan.Apa alasannya?Apa karena aku sudah bosan?Apa karena aku tidak kuat dengan ketidakadaannya kabar?Apa karena aku sudah tidak punya rasa?Apa karena kamu sudah memilih yang lain?Apa aku harus melepaskannya yang (mungkin) akan lebih bahagia jika tidak bersama aku?Apa aku harus melepaskan sesuatu yang sangat berarti dihidup saya?Apa aku harus melepaskan seseorang jika aku tau aku akan lebih tersiksa jika tak bersamanya?.          
         
Hanya 1 pesan ku untuk mu...
Apapun keputusan akhir dari menentukan bertahan atau melepaskan, tolong hargai keputusanku, dan anggap semua adalah hal terbaik diantara kita.
Share:

Rabu, 14 September 2016

Waktu MenyadarkanKu


          Udah lama ya engga main blog lagi, jarang nulis, aku terlalu asik dengan duniaku yang bahagia saat ditemanimu...
Waktu terus berjalan, dan aku tidak menghentikan waktu yang berjalan yang setiap saat selalu memberiku sebuah kenangan yang manis ataupun pait.Namun sekarang waktu terasa lambat untuk berlalu, entah itu mungkin hanya perasaanku saja atau aku yang tidak terbiasa tanpa kehadiranmu lagi sebagai sosok moodboster, penyemangat ataupun yang selalu memberikan kebahagiaan disetiap saatnya.Saat ini kamu sudah tidak menjadi penghias dalam hidupku lagi.Kamu Pergi entah karena kesalahku ataupun emang sudah tidak ada kecocokan kita ataupun kita sudah tidak sejalan lagi.
          Aku selalu egois, ingin menang sendiri , tidak pernah mengerti keadaanmu.Aku tahu itu dan aku sekarang menyesal,memang penyesalah selalu datang terakhir dan penyesalan itu datang ketika rasa sabar yang kamu punya untukku sudah habis.Saat kamu memutuskan lebih baik pergi,aku hanya bisa diam disaat mendengarkan alasan dan penjelasan dari kamu aku tidak bisa berbuat apa apa.Aku tidak mungkin terus memaksamu untuk terus bersamaku karena memang percuma,pada akhirnya kamu akan lebih memilih untuk pergi.
          Bukanlah hal yang mudah bagiku untuk terbiasa tanpa kehadiran dirimu, sudah terlalu lama kebersamaan kita sudah banyak hal indah yang kita lakukan dan banyak pula kenangan yang indah yang kita ciptakan yang membuatku semakin sulit ketika kamu untuk memutuskan pergi dan meninggalkanku.Aku tidak bisa bercanda lagi seperti itu bersama kamu, Jangankan untuk bercanda untuk menegur mu di chat ataupun langsung pun aku tak sanggup karena terlalu sakit luka yang kamu tinggalkan.
          Ini sakit hati mungkin timbul karena sikap dan sifatku sendiri kelakuan yang selalu tidak pernah mengertimu dan selalu menganggap kamu itu (extra)sabar.Akulah yang membuat kamu untuk mempercepat batas kesabaran itu.Yang akhirnya, kamu.......
Maafkan aku......
Aku salah........
Share:

Thanks For 102 Days

          102 Hari bukanlah waktu yang sebentar, dengan waktu yang lama itu aku merasa bisa mengenalmu lebih jauh seperti aku mengenal sahabatku.Aku merasa kamu orang yang paling berharga di hidup ini selain keluargaku.
           Aku masih ingat bagaimana pertama kali aku mempunyai rasa terhadapmu ketika itu aku melihatmu seperti bukan dirimu yang setiap hari selalu ku lihat.Waktu terus berlalu hingga waktu PDKT itu hadir karena obrolan obrolan yang entah kemana tujuannya yang membuat saya nyaman denganmu yang mulai meyakinkan diriku untuk berjuang terhadapmu, sikapmu yang dingin layaknya suhu di kutub utara menjadi sebuah tantangan bagiku untuk bisa mengambil hatimu dengan caraku sendiri yaitu dengan perhatian kepada dirimu.
          Waktu terus berlalu sifat dan sikapmu tidak menunjukan perubahan dari awal kita pertama dekat aku sedikit pesimis mengapa? karena aku merasa aku belum menjadi orang yang spesial dihatimu dan menjadi prioritasmu,namun aku tidak menyerah akan karena sikapmu yang tidak menunjukan perubahan. 15 hari total aku berusaha menaklukan hatimu agar kamu luluh terhadapku hingga akhirnya aku mencoba memberanikan diri untuk mengungkapkan isi hatiku aku masih ingat waktu itu jam 11 setelah kita pulang sekolah kita mengobrol terlebih dahulu hanya coklat dan bungalah yang aku berikan kepadamu.Aku kaget dengan balasanmu yang dikatakanmu dengan menjawab "Iya" aku yang awalnya pesimis menjadi bahagia yang luar biasa.
          Satu bulan denganmu aku merasakan kebahagiaan yang luar biasa bagaimana tidak kita tidak pernah bertengkar disetiap saat kita selalu bercanda dengan bahagia disitulah saya berjanji akan serius denganmu.Setelah satu bulan masalah masalah mulai muncul yang menguji hubungan kita agar lebih dewasa awal awal kita kuat menghadapinya bersama, namun keadaannya semua berubah semenjak aku dan kamu mungkin udah engga sejalan lagi. 2 bulan bukan waktu yang sebentar harus berusaha kuat untuk orang yang aku sayangi dan harus sabar menghadapi egomu meskipun suatu waktu aku tak bisa menahan egoku karena jujur aku lelah selama 2 bulan aku berjuang seperti tidak dianggap sepertimu.Kalau boleh jujur selama 2 bulan ini aku tidak bahagia dengan keadaan kita yang seperti ini pernah suatu saat aku merasakan lelah yang luar biasa aku putus asa ingin mengakhiri saja namun teman-temanmu memintaku untuk terus bertahan karena mereka tidak ingin kita setelah putus seperti yang tidak saling mengenal satu sama lain padahal kita pernah membahagiakan satu sama lain.
          Kalo kamu ingin tau disetiap monthsary kita selalu ada kejutan dari temen-temenku itu aku yang ngerencanain semua agar membuatmu bahagia.Mungkin aku egois bila aku ingin kamu dibahagiakan oleh aku.Kamulah orang yang selalu aku harapkan untuk merubahku menjadi lebih baik dari sebelumnya dan menjadi penyemangatku mengejar cita citaku.Jujur pertama kali aku merasakan rasa sayang yang luar biasa terhadap seseorang, denganmu aku banyak belajar denganmu aku banyak banget bahagia ya mungkin kamu tidak bahagia denganku.Andai Kesempatan itu datang 2 kali aku hanya ingin belajar memahamimu tanpa menuntut kamu seperti yang aku inginkan.
          Berpisah denganmu merupakan kesedihan bagiku, namun aku tidak bisa memaksamu untuk mempertahankan hubungan ini karena aku engga mau ngejalani hubungan dengan didasari rasa kasihan.Aku berterima kasih kepadamu atas 102 hari denganku kamu banyak merubah hidupku kamu berhasil membuatku merasakan apa yang namanya "Masa-Masa Paling Indah adalah Masa-Masa SMA".
          Memang tidak semuanya harus diungkapkan, ada sesuatu yang lebih baik kamu tidak perlu tahu. Sesuatu yang aku anggap penting, namun bisa kamu katakan itu biasa saja.Jika membahas perbedaan, kita jelaslah berbeda.Jika berbicara tentang cocok atu tidak, emmmmmm mungkin kamu tidak cocok denganku karena apa?kamu terlalu sempurna bagiku sedangkan aku tidak baik untukmu.Coba berpikir !! Perbedaan kita, ketidak cocokan kita, menjadikan sesuatu terasa baru.Merasa seperti itu ?.
          Bagiku, sudah terlalu banyak kenangan. Aku tidak tahu harus bagaimana saat ini, untuk melepasmu aku tidak sanggup.Aku takut, kenangan kita akan bertambah banyak, pasti.Aku bingung bagaimana aku bisa melupakan kenangan yang sangat banyak denganmu, aku bingung akan seperti apa, bagaimana cara untuk melupakan semua itu ? Dibakar ? Kenangan kita bukanlah kertas. Dibuang ? Kenangan kita bukan sampah. Lalu aku harus bagaimana ? Menikmati ? Menikmati kenangan kita, sendiri tanpa ada kamu di samping Sampai saat ini.
         aku masih sayang kepadamu, bila kamu mengizinkan aku untuk mendapatkan kesempatan kedua itu aku akan mengambil kesempatan itu dan akan melaksanakan kesempatan itu dengan sebaikmungkin. I love you:') you are my everything dear, sabar menunggu hingga kesempatan kedua itu datang kepadaku.Hanya bisa berdo'a semoga kamu bisa bahagia tanpa aku lagi, aku sedang berjuang untuk membiasakan diri tanpamu sulit sih tapi harus kulakukan.Kini ku bertahan dengan sisa dari semua rasa ini bertahan untuk menunggu kesempatan kedua itu datang.
Share:

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.