Iya kamu orang yang aku tunggu selama 8 bulan hehe, masih ingat janji aku dulu? Iya janji aku akan tetep buka hati dan menunggu kamu sampai aku lulus nanti, aku bentar lagi udah mau lulus loh? Kamu engga akan kembali lagi? Aku disini masih nunggu kamu sesuai janji aku. Iya meskipun aku punya seseorang tapi jujur hatiku masih terbuka untuk kamu. Iya kamu orang yang aku sangat sayangi. Berbulan bulan aku nunggu kamu, aku tetep buka hati buat kamu, tapi ah sudahlah karena aku bersamamu itulah hanya sebuah angan-angan, sebuah harapan yang hampir mustahil terwujud
Sekarang kita udah mau lulus, udah mau perpisahan yang menandakan bentar lagi janji itu aku penuhi, sebuah janji yang bercerita tentang sebuah ketulusan cinta terhadap seseorang. Mungkin aku sebagai manusia paling bodoh? Aku tak peduli orang lain menyebutku bodoh karena mereka tidak tau sedalam apa hati ini mencintainya.
Jujur aku selalu bahagia bila dekat denganmu, aku bingung kamu tuh emang sebenernya engga tahu kalau aku masih sayang dan berharap sama kamu atau kamu emang pura pura engga tahu akan semua perasaan ini. Kita dulu pernah berangan-angan untuk menatap masa depan, tapi seketika mimpi untuk menatap masa depan itu hancur entah karena keegoisanku atau emang kamu memang tidak mau menatap masa depan bersamaku.
Aku memang sudah kalah dari awal November, aku kalah ketika kamu lebih memilih orang baru dalam hidupmu dari pada aku, orang yang selalu berjuang dan berusaha memberikan terbaik untukmu. Apakah kamu lupa? Aku disini mencintaimu.
Terima kasih, kau telah mengajarkanku satu hal lagi. Yaitu, keikhlasan… Keikhlasan pada diri sendiri untuk melepaskan sesuatu yang memang ditakdirkan bukan untuk kita. Kamu, akan selalu menjadi pelajaran terbaik dalam hidup. Mungkin, kamu akan menjadi bagian dari patah hati terbaikku. Dengan segala kenangan, perjuangan, dan airmata.
Mungkin, hubungan ini terlalu menjadi ketidakmungkinan kita untuk bersatu, maafkanlah segala ketidaksempurnaanku saat menjadi pengisi hatimu dulu. Maaf jika selama aku bersamamu, aku hanya menjadi beban dan sumber masalah dalam hidupmu. Maafkan segala kesalahan dan kekuranganku yang tidak bisa menjaga dengan baik hubungan ini, sehingga kau lebih memilih untuk pergi. Aku rasa aku tidak perlu panjang-panjang menulis atau mengungkapkan bagaimana rasa sayangku untukmu. Cukup rasakan ketulusan ini dan berbahagialah, mantan…
Dan saat ini, aku hanya ingin mengatakan; “Aku sadar, aku hanya tempat persinggahan. Bukan rumah tempat tujuanmu untuk pulang. Jika memang benar begitu, pergilah… Cari tempat ternyamanmu dan berbahagialah dengan pasanganmu yang baru, karena sejatinya cinta tidak tidak harus memiliki. Tidak ada yang kebetulan, semua hal terjadi karena sebuah alasan. Jika memang berjodoh, kelak pasti akan dipersatukan kembali dengan cara yang sangat menakjubkan. Namun jika tidak, cukup dijadikan sebuah pelajaran dan terima kasih telah memberikanku kesempatan untuk merasakan indahnya kasih sayang.”
Adakala dimana yang dulunya searah, kini menjadi sejarah.
Mungkin butuh waktu yang cukup lama untuk aku menulis cerita tentangmu (lagi) sampai aku merasakan baik-baik saja menulis semua ini. Disini aku hanya pamit tugas karena janjiku telah usai, saatnya aku mencari kebahagiaanku. Tapi bukan semuanya telah hilang, rasa sayang dan cinta itu masih dalam hati.
Terimakasih buat kamu yang telah mengajarkan semuanya:)











