Hallo, apa kabarmu. . . .?
Lama tak ada kabar, aku harap kamu baik-baik saja. . . . .
Aku juga berharap ada senyum bahagia ketika kamu membaca tulisan ini. Aku benar-benar tidak tau harus nulis apa. Malam ini, 10 Februari 2016 aku menulis tentang sebuah tulisan rindu akan dirimu. Aku tau dan aku sadari kamu sudah tidak membutuhkan kalimat ataupun sebuah tulisan busuk ini lagi.
Jujur, kenangan bersamu tidak bisa membuatku lupa terhadapmu, bahkan rasa sayang aku terhadapmu hingga saat ini masih sama seperti dahulu kita pertama mengikat janji dalam sebuah hubungan. Aku sadar pandanganmu terhadapku sudah berubah, sikapku yang membuatmu meninggalkan aku.
Terkadang hati kecil ini berbisik seakan memaksaku untuk memilih mengenangmu walau dalam kesedihan namun logika pun selalu berkata melangkah meninggalkan dan melupakan semua tentangmu dan semua kenangan kita, tapi aku tidak bisa aku disini masih menyayangimu dan berharap kepadamu seperti dahulu kala.
Tidak ada rasa menyesali semua yang terjadiini, karena bagiku, pernah memiliki saja sudah cukup bagiku dan pernah mencintaimu adalah kebahagiaan yang luar biasa bagiku. Aku merelakan kamu pergi bukan karena aku menyerah tapi lebih kepada menyadari dan menerima bahwa ada hal-hal yang tidak dapat dipaksakan diantara kita.
Tetaplah tersenyum dan bahagialah kamu, karena semua itu pernah terjadi, mungkin kemarin adalah saat kamu berhenti mencintaiku. tetapi aku tidak akan pernah berhenti mencintaimu. Mungkin kamu akan lebih bahagia bersamanya dan aku melepasmu untuk bersamanya. Aku disini selalu berdo'a untuk kebahagianmu, walaupun setiap saat aku harus berusaha melupakanmu itu sungguh membuat rasa sakit itu semakin dalam.
Karena kamu aku bisa belajar banyak tentang arti dari kepercayaan, komitmen, perjuangan dalam suatu hubungan. Terkadang aku berpikir apakah aku bisa hidup tanpamu? Ternyata aku bisa hidup tanpamu tapi tidak dengan perasaan ini dan hati ini yang tidak bisa tanpamu yang selalu membuat aku ingat semua tentang kita yang membuat aku hingga saat ini masing sayang kepadamu.
Maafkan kalau dengan tulisan ini aku mengganggu kebahagianmu dengannya tapi perlu kamu ketahui disini aku merindukanmu. Aku tahu kamu sudah bahagia tanpa aku berbeda dengan aku yang tidak bahagia tanpamu karena aku tidak bisa lupa akan tentangmu. Apakah kamu tahu setiap saat ketika kita bertemu, aku selalu memperhatikanmu maafkan aku bila aku lancang.
Aku sadar aku tidak bisa terus-terusan seperti itu, tapi itu merupakan hal yang paling sulit dan aku benci. Sekarang semua udah berbeda hehe. . . . . Mungkin aku orang yang paling aneh dalam hidup kamu, aku tidak pernah bisa menjadi apa yang kamu inginkan, aku egois. Tapi jujur aku sangat menyayangimu.
Diakhir tulisan ini aku cuma ingin kamu tau, disini aku masing sayang terhadapmu, aku masih merindukanmu dan aku masih berharap kita masih menyayangimu. Terimakasih untuk tanggal 03 yang sangat indah, kau mengukir sebuah kenangan indah dalam hidupku. Kenangan pahit ketika kamu meninggalkanku tidak akan mengubah semua kenanga manis yang kamu ukir dalam hidupku.
I LOVE YOU. . . . . . .
I MISS YOU. . . . . .